BCM


BCI pertama mempublikasikan pada tahun 2002, dengan memberikan cara dalam melakukan BCM. BCM ini merupakan pengembangan dari BS25999-1:2006 yang dikeluarkan British Standar Institution’s (BSI). Menurut Business Continuity Institute (BCI) tahun 2008:
Business Continuity Management (BCM) adalah proses manajemen holistik yang meng-identifikasi dampak potensial yang mengancam organisasi dan menyediakan kerangka kerja untuk membangun ketahanan (resilience) dan kemampuan (capability) untuk respon efektif yang menjaga kepentingan bagi kepentingan stackholder, reputasi, merek dan menciptakan nilai bagi setiap kegiatan. [BCI]
BCM mencakup pemulihan bencana (disaster recovery), pemulihan business (business recovery),manajemen krisis (crisis management), manajemen insiden (incident management), manajemen emergensi (emergency management), produk gagal (product recall),perencanaan kontigensi (contingency planning) dan rencana B.
Siklus hidup BCM melingkupi 6 tahapan dalam penerapannya. Seperti terdapat di gambar 2.1 Siklus BCM terdapat 6 tahapaan. Tahap pertama berupa kebijakan bisnis kontinuitas dan manajemen program. Tahap ke-2 memahami organisasi, meliputi analisis dampak bisnis, estimasi kebutuhan kontinuitas, asesmen risiko, evaluasi ancaman. Tahap-3 menentukan strategi BC (business continuity). Tahap-4 berupa pengembangan dan implentasi BCM. Tahap-5 pelaksanaan pemeliharaan, evaluasi dan latihan. Tahap-6, tahapan dimana BMC sudah melekat dan sudah menjadi budaya perusahaan.

BS25999-1:2006 yang dikeluarkan British Standar Institution’s (BSI), mendifiniskan BCM sebagai berikut:

BCM adalah proses tatakelola dan manajemen yang mendukung kepada top manajemen dengan menggunakan sumber daya untuk menjamin langkah-langkah penting mengidentifikasi dampak kehilangan asset, rencana dan strategi pemulihan dan pemeliharaan, dan menjamin kontinuitas produk dan jasa melalui training, latihan, pemeliharaan dan evaluasi


Leave a Reply